RADAR24.ID | JAKARTA — Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, mengatan partainya menjadi oposisi sendirian terasa berat menghadapi rezim Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Kami berharap oposisi yang kuat. Dan itu perlu jumlah yang cukup. Publik akan diuntungkan, jika oposisi punya jumlah mencukupi,” ujar Mardani dikutip dari rmco.id, Sabtu (27/6).
Menurutnya, peran oposisi yang hanya diambil oleh PKS, membuat timpang. Mardani pun berkelakar, PKS merasa berat dan sendirian ketika melakoni peran ini tanpa parpol lain. Terlebih, saat ini lebih banyak parpol justru berperan sebagai pendukung pemerintah.
“Memang ada ketimpangan. Faktanya tegas menyatakan, oposisi baru satu PKS saja. Kami tidak bahagia sendirian jadi oposisi,” katanya.
Meski begitu, PKS konsisten menjadi oposisi. Sekalipun di dalam DPR terdapat sembilan fraksi, dan hanya PKS yang bersikap tegas menjadi oposisi.
Enam di antaranya pro-Jokowi: PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PPP dan Nasdem. Sedangkan dua fraksi lainnya, PAN dan Demokrat, tak mendeklarasikan diri sebagai pendukung pemerintah atau sebagai oposisi.
Mardani berharap, dua partai ini mau bersikap seperti PKS. Menjadi oposisi terhadap rezim Jokowi.
Menurutnya, komposisi yang pas sebagai oposisi adalah seluruh parpol pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN dan Berkarya? yang saat ini menjadi parpol non-parlemen.
Sekalipun hingga saat ini baru PKS yang tegas menyatakan diri sebagai oposisi, Mardani berharap jumlah temannya bertambah. Tujuannya, agar sistem pengawasan di parlemen terhadap pemerintah menjadi lebih baik lagi.
R24/sumber GenPI.co