By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Radar24IdRadar24IdRadar24Id
  • HOME
    • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • PERISTIWA
  • BERITA DAERAH
    • BANDAR LAMPUNG
    • LAMPUNG TENGAH
    • LAMPUNG TIMUR
    • LAMPUNG UTARA
    • LAMPUNG BARAT
    • METRO
    • MESUJI
    • TULANG BAWANG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • WAY KANAN
  • KESEHATAN DAN OTOMOTIF
  • OLAHRAGA
  • RAMADHAN
  • RADAR24 TV
  • OPINI
  • ADVERTORIAL
  • GADGET
  • HIBURAN
  • Kebijakan Privasi
  • Management Radar24.id
PT. LAMPUNG DUA EMPAT MEDIATAMA
Reading: Satu Dusun Jadi ODP Setelah Mandikan Jenazah Pasien Dalam Pengawasan Covid-19
Share
Notification Lihat Selengkapnya
Aa
Radar24IdRadar24Id
Aa
  • HOME
  • NASIONAL
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • PERISTIWA
  • BERITA DAERAH
  • KESEHATAN DAN OTOMOTIF
  • OLAHRAGA
  • RAMADHAN
  • RADAR24 TV
  • OPINI
  • ADVERTORIAL
  • GADGET
  • HIBURAN
Search
  • HOME
    • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • HUKUM DAN KRIMINAL
  • PERISTIWA
  • BERITA DAERAH
    • BANDAR LAMPUNG
    • LAMPUNG TENGAH
    • LAMPUNG TIMUR
    • LAMPUNG UTARA
    • LAMPUNG BARAT
    • METRO
    • MESUJI
    • TULANG BAWANG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • WAY KANAN
  • KESEHATAN DAN OTOMOTIF
  • OLAHRAGA
  • RAMADHAN
  • RADAR24 TV
  • OPINI
  • ADVERTORIAL
  • GADGET
  • HIBURAN
Follow US
  • Kebijakan Privasi
  • Management Radar24.id
PT. LAMPUNG DUA EMPAT MEDIATAMA
Radar24Id > Blog > PERISTIWA > Satu Dusun Jadi ODP Setelah Mandikan Jenazah Pasien Dalam Pengawasan Covid-19
PERISTIWA

Satu Dusun Jadi ODP Setelah Mandikan Jenazah Pasien Dalam Pengawasan Covid-19

Abdul Jabar
Diunggah 26/03/20
Editor Abdul Jabar
Share
3 Min Read

RADAR24.ID| SULTRA, Sebuah dusun yang terletak di kawasan Kolaka, Sulawesi Utara mengemparkan masyarakat Indonesia usai seluruh kampung menjadi ODP.

Pasalnya masyarakat dusun tersebut nekat membuka plastik jenazah pasien dalam pengawasan yang diduga terinfeksi covid-19.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Rabiul Awal apa yang dilakukan oleh keluarga di salah satu dusun Kolaka, adalah tidak benar dan menyalahi aturan.

Baca jugaLalai Matikan Meteran Warga di Lampung Timur Ini Tewas Tersengat Listrik

Baca juga
Satu Pasien PDP Covid-19 di Sorong Meninggal Dunia

“Sebenarnya, dari rumah sakit sudah dibungkus plastik, tapi keluarga membuka plastik itu. Perlakuan kepada jenazah itu dengan standar Covid-19, yang memandikan pun harus memakai APD dilakukan oleh tenaga medis langsung,” ujar dia.

Rabiul Awal juga menyayangkan sikap keluarga yang tidak mematuhi prosedur pemulasaran jenazah dengan standar korban terinfeksi Covid-19, seperti yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO).

Baca jugaAkibat Hujan Lebat Jalan dan Rumah Warga di Pesisir Selatan Tertimbun Longsor

Meski korban masih berstatus PDP namun sejumlah keluarga pasien di rumah duka di Kolaka melakukan kontak yang erat dengan jenazah.

Hal tersebut langsung menjadikan perhatiannya, betapa belum sadarnya masyarakat akan bahaya nyata dari covid-19.

Hingga saat ini belum diketahui apakah seluruh warga dusun kolaka yang melakukan aksi nekat tersebut terinfeksi virus corona.

Baca jugaSatu Warga Ditemukan Meninggal Akibat Longsor di Pesisir Selatan

Baca juga
DPRD Lampung Utara Himbau Masyarakat Berpartisipasi Cegah Penyebaran Corona

Karena hingga saat ini seluruh warga masih menunggu hasil lab menganai apakah mereka terinfeksi atau tidak.

“Belum positif Corona. Jadi, dia statusnya suspect corona atau terminologinya sekarang PDP. Korban sudah di-swab, hari Selasa kemarin dikirim ke Jakarta, kami menunggu hasilnya tiga sampai lima hari keluar,” kata dr Wayong.

Sementara senada dengan dr Wayong, Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, Komisaris polisi dr Mauluddin menuturkan apa yang dilakukan keluarga tersebut karena kurang pemahaman padahal sosialisasi telah gencar dilakukan.

Jenazah pasien PDP covid-19 tidak bisa disamakan dengan jenazah pada umunya, karena virus dan bakteri masih bersarang di tubuh jenazah meski telah dinyatakan meninggal.

“Maksudnya apa, supaya kuman ataupun cairan tubuh tidak berpindah ke orang lain. Sehingga diharapkan memang, pada saat penyerahan jenazah ini, keluarga tidak membuka lagi bungkus dari jenazah tersebut,” ungkap dr Mauluddin.

R24

Mau Pasang Iklan Seperti ini
Ad imageAd image
Now Playing 1/3
Rembuk Stunting Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur
Rembuk Stunting Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur
Rembuk Stunting Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur RADAR24 STREAMING
Coffe Break 24- Lagu Terbaru Wisata Lamtim
Coffe Break 24- Lagu Terbaru Wisata Lamtim RADAR24 STREAMING
Guru Ngaji/Penghulu Cabuli Anak, Begini Respon Aktifis
Guru Ngaji/Penghulu Cabuli Anak, Begini Respon Aktifis RADAR24 STREAMING
Abdul Jabar 26/03/2020 26/03/2020
Bagikan
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
Bagaimana Tanggapan Kamu
Suka0
Sedih0
Puas0
Mengantuk0
Marah0
Lucu0

Rekomendasi Untukmu

PERISTIWA

Bocah hanyut di Sungai Beliti ditemukan meninggal dunia

04/10/2023
PERISTIWA

Warga temukan pemuda tergeletak di jalan lintas Timur Way Jepara dalam kondisi luka parah

02/10/2023
PERISTIWA

Viral video wanita teriak minta tolong dari dalam mobil, ini penjelasan polisi

02/10/2023
PERISTIWA

Kecelakaan dialami pasutri ketiban baliho gambar calon presiden

01/10/2023
PERISTIWA

Seorang kakek pengendara motor warga Lampung Timur tewas akibat tabrakan

29/09/2023
PERISTIWA

Bocah SD tewas jatuh dari lantai 4 sekolah, polisi temukan bukti saat olah TKP

27/09/2023
PERISTIWA

Satu orang tewas akibat senggolan motor Beat dan Vixen di Jalinpantim Matarambaru

26/09/2023
PERISTIWA

Warga Lampung Timur ditemukan tewas tergantung di bak truck Fuso di Jambi

25/09/2023
Radar24IdRadar24Id
Follow US
PT.LAMPUNG DUA EMPAT MEDIATAMA
  • Kebijakan Privasi
  • Management Radar24.id
Welcome Back!

Sign in to your account

Daftat Gagal Masukan Pasword