RADAR24.ID| SULTRA, Sebuah dusun yang terletak di kawasan Kolaka, Sulawesi Utara mengemparkan masyarakat Indonesia usai seluruh kampung menjadi ODP.
Pasalnya masyarakat dusun tersebut nekat membuka plastik jenazah pasien dalam pengawasan yang diduga terinfeksi covid-19.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Rabiul Awal apa yang dilakukan oleh keluarga di salah satu dusun Kolaka, adalah tidak benar dan menyalahi aturan.
Baca juga
Satu Pasien PDP Covid-19 di Sorong Meninggal Dunia
“Sebenarnya, dari rumah sakit sudah dibungkus plastik, tapi keluarga membuka plastik itu. Perlakuan kepada jenazah itu dengan standar Covid-19, yang memandikan pun harus memakai APD dilakukan oleh tenaga medis langsung,” ujar dia.
Rabiul Awal juga menyayangkan sikap keluarga yang tidak mematuhi prosedur pemulasaran jenazah dengan standar korban terinfeksi Covid-19, seperti yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO).
Meski korban masih berstatus PDP namun sejumlah keluarga pasien di rumah duka di Kolaka melakukan kontak yang erat dengan jenazah.
Hal tersebut langsung menjadikan perhatiannya, betapa belum sadarnya masyarakat akan bahaya nyata dari covid-19.
Hingga saat ini belum diketahui apakah seluruh warga dusun kolaka yang melakukan aksi nekat tersebut terinfeksi virus corona.
Baca juga
DPRD Lampung Utara Himbau Masyarakat Berpartisipasi Cegah Penyebaran Corona
Karena hingga saat ini seluruh warga masih menunggu hasil lab menganai apakah mereka terinfeksi atau tidak.
“Belum positif Corona. Jadi, dia statusnya suspect corona atau terminologinya sekarang PDP. Korban sudah di-swab, hari Selasa kemarin dikirim ke Jakarta, kami menunggu hasilnya tiga sampai lima hari keluar,” kata dr Wayong.
Sementara senada dengan dr Wayong, Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, Komisaris polisi dr Mauluddin menuturkan apa yang dilakukan keluarga tersebut karena kurang pemahaman padahal sosialisasi telah gencar dilakukan.
Jenazah pasien PDP covid-19 tidak bisa disamakan dengan jenazah pada umunya, karena virus dan bakteri masih bersarang di tubuh jenazah meski telah dinyatakan meninggal.
“Maksudnya apa, supaya kuman ataupun cairan tubuh tidak berpindah ke orang lain. Sehingga diharapkan memang, pada saat penyerahan jenazah ini, keluarga tidak membuka lagi bungkus dari jenazah tersebut,” ungkap dr Mauluddin.
R24