RADAR24.ID | Hari raya Idulfitri ternoda di Sinjai Borong. Mestinya saling memaafkan, justru terjadi pembunuhan. Pemicunya, ada seorang warga mengaku tak menerima bantuan langsung tunai (BLT).
Selama pandemi Covid-19, pemerintah berusaha meringankan beban warga. Ada beragam jenis bantuan yang diberikan kepada warga terdampak.
Salah satunya, BLT yang bersumber dari dana desa. Nilainya lumayan. Setiap keluarga yang dianggap berhak, mendapatkan Rp600 ribu per bulan. Diberikan selama tiga bulan.
Baca juga : Tuding Menteri Terlalu Ribet Bikin Aturan BLT, Bupati Boltim: Rakyat Sudah Kelaparan
Nah, di Sinjai, seorang warga marah karena tak dapat jatah. Namanya, Anwar bin Kadir (45). Warga Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong.
Pada hari Lebaran, Minggu (24/5/2020), Lena istri Anwar datang ke rumah kepala Dusun Tomantan, Amir. Mempertanyakan mengapa keluarganya tidak mendapatkan BLT.
Namun, Lena tak bertemu kepala dusun. Dia hanya berjumpa dengan Asdar, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.
“Saat itu korban dan istri pelaku bertengkar mulut di depan rumah korban,” ungkap Kapolres Sinjai, AKBP Iwan Irmawan, Minggu (24/5/2020).
Mendengar istrinya bertengkar, Anwar turun tangan. Dia membawa badik yang sudah terhunus. Sementara Asdar membawa parang yang masih bersarung.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Penerima Bansos Dibuka Secara Transparan
Perkelahian tak terelakkan. Asdar sempat memukulkan parang bersarung ke lengan Anwar. Tentu saja tak mengakibatkan luka.
Anwar membalas dengan menusukkan badik dua kali ke tubuh korban. Mengenai dada dan lengan. Asdar tewas di lokasi.
R24/ Sumber Rakyatku.com