RADAR24.ID| LAMPUNG, Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Lampung Timur melakukan koordinasi bersama forkopincam Sekampung Udik dalam upaya pemulihan bagi salah satu murid sekolah berinisial RO yang diduga mendapatkan perlakuan kekerasan.
Dalam upaya pemulihan dan koordinasi itu dihadiri Kasi Sosial dan TKSK Sekampung Udik, Polsek Sekampung Udik , Kepala Desa Gunung Mulyo dan perwakilan dari Dinas PPPA dan P2TP2A Lampung Timur.
Leny Emilia kabid pemenuhan hak dan perlindungan PPPA Lampung Timur didampingi G.Triyanti dan Indah Lestari dari P2TP2A mengatakan, Tim yang terdiri dari Dinas PPPA dan Forkompicam Sekampung Udik berkunjung ke kediaman orang tua RO di Desa Gunung Mulyo untuk Melihat kondisi dan mendengar secara langsung keterangan dari Siswa RO terkait berita yang beredar.
“kami berkunjung ke rumah adik RO di desa gunung mulyo kecamatan sekampung udik, di temui kedua orang tua RO dan RO yang baru pulang dari sekolah, saat di tanya RO mengaku dalam kondisi baik dan tidak terganggu” ujar Leny, Selasa 03/02/2020.
RO sendiri menceritakan peristiwa yang menimpanya saat berada disekolah dihadapan Tim PPPA dan P2TP2A , Dirinya merasa tidak nyaman lantaran sering ditanyai oleh banyak pihak.
PPPA sendiri tetap akan melakukan pemantauan terkait kondisi yang dialami RO bersama P2TP2A, dan melakukan koordinasi dengan pihak forkopincam dan kepala desa setempat.
“sepanjang masih membutuhkan pendampingan, PPPA dan P2TP2A akan siap melayani, untuk sementara ini kami lihat RO dalam kondisi baik namun tetap dalam pantauan kami” ujarnya.
Sebelumnya beredar adanya perlakuan kekerasan yang dialami oleh RO siswa kelas IX yang diduga dilakukan oleh seorang kepala desa.
Namun hal itu diklarifikasi oleh Kepala desa Gunung Mulyo Eko Cahyono didampingi kepala sekolah,
Baca Juga:
Bakso Tikus Gegerkan Warga, Polisi Turun Tangan Amankan Pedagang
Gagahi Anak Tiri Hingga Hamil 7 Bulan, Pelaku Langsung Dicokok Polisi
Eko Cahyono menjelaskan, dirinya sebagai kepala desa bersama guru dan masyarakat bersama sama melakukan upaya membuat suasana di desa maupun sekolah tetap kondusif,
“saat itu saya biasa berkeliling desa, dan kebetulan jadwal hari itu ke sekolah SMP, saat masuk di kelas IX saya mendapati salah seorang murid tertidur didalam kelas saat jam pelajaran. Lalu saya bangunkan anak tersebut dengan mengetuk meja, karena tetap tidak bangun lalu saya tepuk pipinya dan kami dudukkan ” penjelasan Eko.
R24.