RADAR24.ID| JAKARTA, Persija Jakarta harus puas duduk di peringkat runner-up dalam keikutsertaannya pada turnamen pramusim bertajuk Piala Gubernur Jatim 2020.
Pada partai final melawan Persebaya di Stadion Delta Sidoarjo, tim Macan Kemayoran harus takluk dengan skor 4-1 atas Bajul Ijo, Kamis (20/2/2020).
Laga tersebut juga diwarnai kartu merah penuh kontroversial yang harus diterima oleh bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo.
Terlepas dari hasil akhir yang mengecewakan tersebut, Sergio Farias selaku pelatih tim Macan Kemayoran melontarkan kegeraman kepada panitia penyelenggara seusai pertandingan final.
Sergio Farias menganggap laga final tersebut terasa tidak adil bagi timnya.
Pelatih baru Persija Jakarta Sergio Farias saat diperkenalkan di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Persija Jakarta resmi memperkenalkan pelatih baru yakni Sergio Farias yang dikontrak selama satu musim serta menunjuk Bambang Pamungkas menjadi manager baru Persija Jakarta.
Hal ini dikarenakan adanya pelarangan suporter Persija Jakarta untuk hadir secara langsung mendukung timnya di stadion.
Larangan yang diberikan panpel kepada suporter Persija Jakarta membuat suasana pertandingan final tidak adil.
Sebab, pada laga tersebut hanya disaksikan oleh pendukung skuat Bajul Ijo.
“Penonton Persebaya sangat bagus, mereka mengerti apa yang harus dilakukan mendukung Persebaya,” kata Sergio Farias saat jumpa pers, Kamis (20/2/2020) dilansir dari Warta Kota.
“Tapi lebih bagus kalau 2 suporter yang ada di final datang ke stadion. Saya pikir ini tidak adil di dalam pertandingan hanya ada satu penonton dari Persebaya,” terangnya.
Pelatih berkebangsaan Brasil tersebut juga menyoroti kebijakan panpel yang juga melarang supporter menyaksikan laga semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.
“Sama waktu kemarin kita main di semifinal, main tanpa penonton lawan Madura. Masukan buat panitia harus lebih baik lagi kedepannya supaya penonton bisa menyaksikan setiap pertandingan yang dimainkan,” tutur Farias.
Dalam momen yang sama, Sergio Farias menyinggung alasan dibalik kekalahan tim asuhannya dalam laga tersebut.
Sergio Farias menganggap gol cepat Persebaya yang dicetak oleh Oktavianus Fernando pada menit ketiga menjadi salah satu alasan tim asuhannya kesulitan mengembangkan permainan.
“Persebaya berhasil mencetak gol pertama di awal babak. Itu baru pertama kali terjadi sama Persija,” bebernya.
“Itu menjadi catatan. Kita sedikit susah untuk mengatur organisasi balik agar bisa mencetak gol lawan persebaya,” pungkas Sergio Farias.
Kehilangan satu pemain membuat Persija Jakarta sulit mengimbangi perlawanan Persebaya.
“Ada kartu merah buat pemain kita. Jadi itu mempengaruhi permainan kita dan membuat kita susah mengembangkan permainan,” paparnya.
Kelemahan di sektor pertahanan menjadi catatan penting tim pelatih Macan Kemayoran.
“Kita punya sedikit kesalahan dibelakang makanya terjadi gol ke gawang kita. Itu terjadi seperti itu, kita tidak bisa mengorganisasi permainan buat main kedepan,” terangnya.
Seperti yang telah diketahui, tim asuhan Sergio Farias itu dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 4-1 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo di final Piala Gubernur Jatim 2020.
Torehan empat gol Persebaya dilesatkan oleh Oktafianus Fernando menit ke-3, Makan Konate menit ke-52, Ricky Kambuaya menit ke-56, dan Mahmoud Eid menit ke-80.
Sementara itu, satu gol balasan Persija diciptakan oleh penyerang asing Marko Simic pada menit ke 43. (R24)