RADAR24.ID | METRO — Dinas perdagangan Provinsi Lampung menggelar pasar murah, guna meringankan beban masyarakat menyambut hari raya idul Adha, kegiatan yang berlangsung masih dikeluhkan masyarakat karena harga masih cukup tinggi, bertempat di lapangan Iringmulyo Metro timur, Rabu (15/7/2020).
Bertujuan meringankan beban masyarakat, kegiatan pasar murah di kota Metro malah dikeluhkan warga, selain harga yang masih cukup tinggi, protokol kesehatan yang ditetapkan tidak berjalan dikarenakan kurangnya pengawasan dari pihak penyelenggara.
Hal ini disampaikan Sri (52) salah satu warga Kota Metro yang mengaku harga hanya terpaut 1000 rupiah dari harga eceran warung.
“Saya berharap pasar murah yang di gelar ini dapat benar-benar membantu kami, namun harga yang ditawarkan masih terlalu cukup tinggi tidak begitu jauh dari harga di eceran warung, untuk telur saya biasa beli harga 24 ribu perkilo, gas Elpg 3kilo seharga 21 ribu disini 18 ribu, beras merk sizu perlima kilo 45 ribu, minyak goreng 1 liter 10 ribu rupiah, menjadi 9 ribu rupiah” paparnya.
Saat dikonfirmasi awak media pihak penyelenggara kabid Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Zimmi skil, enggan memberikan komentar dan menghindar.
“Saya hanya menyediakan sarana prasarana saja, untuk jumlah dan apa saja prodak yang kami sediakan silahkan tanya kadis perdagangan Kota Metro,” kata zimmi.
Namun saat ingin diminta kejelasan kegiatan, kepala dinas perdagangan Kota Metro Leo Hutabarat, tidak dapat menjalelaskan Kondisi kegiatan pasar murah tersebut.
“Bahan pokok pangan kita jual memang tidak bersubsidi, dan kami hanya ketempatan saja, Jelasnya tanya pihak dari provinsi saja,” terangnya.
Selain harga yang dinilai masih cukup tinggi untuk pasar murah, protokol kesehatan juga tidak begitu diterapkan oleh penyelenggara, selain menimbulkan krumunan, masih terdapat warga yang tidak menggunakan masker, serta anak anak yang ikut dalam antrian tersebut.
Pewarta : (ded)
Editor : Abdul Jabar