RADAR24.ID| JAKARTA -JS, kapten salah satu komplotan maling atau pencuri sepeda motor asal Lampung Timur, sudah menggasak lebih dari 40 unit kendaraan bermotor di kawasan Jabodetabek sejak tahun 2013.
Kepada penadah, JS dan komplotan maling yang berjumlah 4 orang, menjual motor tersebut seharga Rp 2,5 juta per unit.
Baca Juga :
Diduga Mabuk Pengendara Motor Ini Tewas Tabrak Badan Truck
“Dari pengakuannya, uang tersebut mereka gunakan untuk foya-foya dan kasih makan keluarga,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Februari 2020.
JS selalu menjual kendaraannya itu kepada seorang penadah berinisial I yang berada di Karawang, Jawa Barat. Sampai saat ini polisi masih memburunya.
Adapun cara komplotan JS terhindar dari buruan polisi, yakni dengan bergonti-ganti lokasi pencurian. Sehingga selama 7 tahun beraksi, komplotan ini tak terdeteksi polisi.
Baca Juga :
Nyaris di Hakimi Warga, Bocah Pencuri Motor Ini Diamankan Polisi Lampung Timur
“Komplotan ini baru kali ini tertangkap. Mereka ga main di satu tempat, tapi di Sentul, Bekasi, Cibinong, dan seluruh wilayah Jakarta, pindah untuk menghilangkan jejak,” ujar Yusri.
Adapun komplotan ini terdiri dari JS yang merupakan kapten dan otak pencurian, lalu SH dan JD yang berperan sebagai pemetik atau eksekutor. Yusri mengatakan ada 2 orang anggota komplotan lain yang tengah dalam pengejaran, yakni berinisial D dan A.
Saat beraksi, komplotan ini selalu dibekali senjata api untuk jaga diri. Mereka mengincar sepeda motor merek Honda seperti Beat atau Vario untuk dibobol menggunakan kunci letter T.
Saat ditangkap di rumahnya di Lampung Timur, polisi terpaksa menembak kaki JS dan JD karena berusaha melarikan diri.
Atas perbuatannya, para pelaku pencurian motor itu terancam Pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan. Mereka terancam hukuman 7 tahun penjara.
R24/ sumber Tempo.