RADAR24.ID| TANJUNG PINANG, Sisi lain dari dampak situasi pandemi COVID-19 ternyata membawa berkah bagi Indonesia menjadi negara pemasok tunggal ternak babi ke Singapura, setelah Malaysia memutuskan lockdown.
Saat ini, Indonesia rutin memasok ternak babi sebanyak 1.400 – 1.600 ekor per hari dengan nilai transaksi milyaran rupiah.
Sebanyak 1.635 ekor ternak babi kembali dilepas oleh Karantina Pertanian Tanjungpinang pada hari Minggu (29/03/2020) di Instalasi Karantina Hewan Pulau Bulan, Batam, Kepri dengan tujuan negara Singapura. Nilainya fantastis! Sekitar Rp5,17 Milyar.
Baca juga
Wuhan Aman, Tiongkok Jemput Pulang Warganya yang Ada di Luar Negeri
Kepala Karantina Pertanian Tanjung Pinang, Donni Muksidayan menyebutkan dalam kondisi lesunya lalu lintas hewan ternak akibat pandemi global COVID-19, pihaknya mencatat peningkatan jumlah ekspor ternak babi secara signifikan.
“ Kami mencatat, permintaan rutin sebanyak 700 – 900 ekor per hari, dan kini menjadi 1.400 – 1.600 ekor per hari. Dua kali lipat.” Tegas Donni saat menyerahkan sertifikat kesehatan hewan atau Health Certificate (atau HC) kepada perusahaan eksportir, PT. Indo Tirta Suaka.
Donni menambahkan hal tersebut didorong oleh kebijakan Pemerintah Malaysia memberlakukan Partial Lockdown terkait pandemi global COVID-19 sehingga Negeri Singa hanya mengandalkan pasokan dari Indonesia.
Baca juga
Bukan Menhan dan Mendagri, Presiden Tunjuk Kapolri Laksanakan PSBB
Sementara sebelumnya, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjungpinang melepas ekspor sebanyak 985 ekor ternak babi atau senilai Rp3,5 Miliar pada Rabu (02/10/2020) dengan nilai Ekspor Babi dari Pulau Bulan saja periode Januari sampai Agustus 2019 sebanyak 202.610 ekor dengan nilai ekonomis sekitar Rp. 650 Milyar. Wow!
Peningkatan ekspor babi juga dicatat oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil yang menjelaskan tren positif tersebut terjadi selama dua tahun terakhir.
Suasana Pelepasan Ekspor Ternak Babi di Pulau Bulan, Batam pada Rabu, 2 Oktober 2020 (Foto:Badan Karantina Pertanian)
Mengutip keterangan General Manager Produksi PT. Indo Tirta Suaka, Desmon Walsh, dari laman Tribunbatam.id menjelaskan omset produksinya kini sudah mencapai Rp 3,5 Milyar per hari, atau jika dalam satu bulan 26 hari kerja mencapai Rp 91 Milyar, yang artinya sekitar Rp 1,092 Trilyun per tahun.
“ Pasar ekspor Singapura saat ini, rata-rata per hari ekspor 900 ekor. Untuk lokal sekitar 50 ekor untuk pasar Batam, Tanjungpinang dan Karimun.” Ujar Desmond Walsh.
R24/ artikel terkait terbit di Antv