Foto: Suasana rumah duka Almarhum Randi Agus Saputra Usai dimakamkan di Way Jepara Lampung Timur.
RADAR24.ID | LAMPUNG TIMUR — Diduga terkena tembakan Randi Agus Saputra (27) akhirnya meninggal dunia saat menjalani menyembuhan di rumahnya Desa Sumberrejo Baru, Kecamatan Wayjepara, Lampung Timur.
kKorban meninggal usai menjalani operasi karena luka infeksi yang cukup parah di bagian dalam perutnya.
Ditemui dirumahnya usai pemakaman korban, Nurmali (60) ayah korban, menceritakan kronologis peristiwa awal anaknya yang menjadi korban penembakan.
Randi Agus Saputra, pada Kamis 2 Juli 2020 sekitar pukul 23.00 bersama dua temannya, Debi Airlangga dan Rudi dari arah Wayjepara menuju Jabung.
Saat akan melintas di depan Polsek Labuhan Maringgai, ketiga pemuda yang mengendarai dua sepeda motor melihat sejumlah anggota polisi berdiri di tepi jalan lintas timur.
“Saat itu anak saya dibonceng oleh kawannya. Kemudian mereka bertiga balik arah menuju Way Jepara,” kata Nurmali, Senin 27/07/2020.
Kemudian, sejumlah anggota polisi beberapa kali melepaskan tembakan, karena ketakutan ketiganya terus tancap gas untuk menghindari salah sasaran.
Foto: Nurmali menunjukkan foto anaknya yang diduga menjadi Korban penembakan.
Namun saat berbalik arah itu Randi yang dibonceng oleh temannya merasakan terkena tembakan di bagian pantatnya, dan kedua rekannya terus melarikan sepada motor ke puskesmas
“Anak saya sempat dibawa ke puskesmas, karena cukup parah lalu dirujuk ke RS Permata Hati Way Jepara. Anak saya dioperasi pada tiga ususnya karena terkena peluru dan dirawat selama tiga hari. Kemudian anak saya dirawat lagi di RSUD Sukadana selama 20 hari dan di rumah lima hari,” ungkap Nurmali.
Nurmali menuturkan, sejak dioperasi kondisi Randi Agus Saputra bukannya membaik justru malah tambah parah, dan badannya kian kurus.
“Anakku meninggal Ahad petang di rumah,” ucapnya.
Kemudian, pada Ahad malam, Nurmali bersama sejumlah anggota keluarga menuju ke Bid Propam Polda Lampung.
“Saat kami mau laporan di Polda, kami malah disuruh membawa rekam medis korban. Karena tidak ada rekam medis, lalu saya putuskan pulang. Hari ini saya mencari rekam medis malah tidak diberi oleh RS Permata Hati dan RSUD Sukadana. Saya berharap hal ini bisa ditindaklanjuti pihak kepolisian,” ungkapnya.
Pewarta Agus
Editor Abdul Jabar