RADAR24.ID | JAMBI, Tinggal menumpang di rumah anaknya, seorang janda tua bernama Nurhayati (54) luput dari perhatian pemerintah terutama pemerintah Kelurahan Dusun Baru, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi, Negara, Selain hidup di garis kemiskinan, Nurhayati juga mengalami Kelumpuhan sejak tiga tahun lalu.
Nurhayati,nengaku hingga saat ini, belum satupun program pemerintah untuk orang miskin yang menyentuhnya. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), BPJS, BPNT, bahkan baru-baru ini Program BLT yang digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
Nurhayati menjelaskan Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, dirinya mengandalkan belas kasihan dari para tetangga dan anak.
“Saya lumpuh sudah tiga tahun, belum pernah dapat bantuan sama sekali dari pemerintah, saya masih punya tanggungan anak satu lagi yang belum menikah, untuk kebutuhan sehari hari saya mengharapkan belas kasihan dari tetangga, saat ini saya numpang di rumah anak saya, karena rumah saya roboh tidak bisa di huni lagi, jadi tolonglah kepada pak lurah, perhatikan kami, karena saya dengar hari ini ratusan warga kelurahan Dusun Baru ramai-ramai menerima datang ke kantor lurah untuk mengambil bantuan dari pemerintah, tapi saya kok dak dapat, berat sekali rasanya menanggung hidup ini,” demikian ucap Nurhayati sembari meneteskan air mata. Kamis (14/5/20).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Merangin Junaidi menjelaskan, menurutnya, untuk saat ini kuota bantuan dari APBD Kabupaten sudah tidak ada lagi, karena sudah disalurkan semua, selanjutnya tinggal bantuan dari Provinsi yang masih ada.
“Coba lapor ke Lurah, nanti bisa di ajukan bantuan dari Provinsi, kalau dari Kabupaten saat ini sudah habis kuotanya, karena sudah di salurkan semua,” demikian kata Kadis Sosial Kabupaten Merangin Junaidi. (14/5/20).
Terpisah, Lurah Dusun Baru, Kecamatan Tabir, Z. Kasim, ketika di konfirmasi terkait beberapa warga yang luput dari bantuan pemerintah, dirinya mengatakan.
“Kami dari kelurahan hanya menerima daftar para warga yang akan mendapatkan bantuan dari RT, karena data yang di ajukan oleh RT kami realisasikan semua, dan hari ini dari 23 RT ada 600 KK warga Kelurahan Dusun Baru yang menerima bantuan dari Dinsos Kabupaten, jadi kalau ternyata di lapangan masih ada warga yang luput dari bantuan, tentunya itu dari pihak RT lah yang lebih tau,” demikian ucap Lurah.
Sementara itu, Abu selaku tokoh masyarakat setempat juga menyesalkan hal tersebut, dan meminta kepada pihak yang berwenang untuk segera memberikan fasilitas bantuan orang miskin dan menindak-lanjuti hal ini.
“Yang seperti ini yang mestinya diperhatikan oleh pemerintah, baik aparat Kampung, Kecamatan, dan Dinas Sosial, yang mana ini adalah ranahnya. Jangan keluarga dekat saja yang selalu diusulkan untuk mendapat bantuan dari pemerintah baik pusat maupun daerah. Apa karena tidak memiliki hubungan kerabat dengan aparatur maka tidak di utamakan,” tegasnya.
R24/ kongkrit.com